Kertas Positif - Membaca intensif adalah cara membaca yang di lakukan secara saksama terhadap rincian-rincian suatu teks atau bacaan untuk dapat memahami sebuah bacaan. Selanjutnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu pokok-pokok pikiran dalam bacaan tersebut. Selain itu, kita juga harus dapat memahami karakter penulis dari seorang penulis.
1. Paragraf induktif (Khusus-Umum)
Paragraf induktif (Khusus-Umum) yaitu paragraf yang
dimulai dengan menyebutkan pernyataan khusus yang berupa kalimat penjelas untuk menuju pada kesimpulan umum yang berupa kalimat utama.
Contoh paragraf induktif:
"Sarana penghubung juga dibangun. Jalan-jalan dan jembatan juga di perbaiki. Salah satu jembatan yang membuat takjub pemerintah pusat adalah jembatan
di atas Sungai Opak yang menghubungkan Kelurahan Kepuharji. Jembatan yang di bangun secara gotong royong itu hannya memerlukan biaya 5 juta rupiah. Padahal, taksiran pemerintah adalah rebesar 15 juta
rupiah. Ternyata gotong royong sudah menjadi pola kehidupan masyarakat desa." Dalam paragraf induktif terdapat tiga pola
pengembangan, yaitu:
a. Generalisasi, yaitu paragraf yang dimulai dengan mengemukakan peristiwa khusus, kemudian diikuti dengan kesimpulan secara umum. Dalam
pengembangan generalisasi diperlukan fakta.
Contoh pola generalisasi:
"Kursi dan meja tertata dengan rapi, kaca jendela bereri, dan lantainya selalu dalam keadaan bersih. Papan tulis kelas selalu dibersihkan. gambar-gambar
yang ada menambah suasana lebih kondusif. Ruang kelas XI memang kelas idaman semua siswa dan guru."
b. Analogi, yaitu paragraf yang dikembangkan dengan cara membandingkan dua hal atau lebih
yang memiliki beberapa kesamaan/kemiripan.
Conton pola analogi:
"Sapi, kucing, dan kambing termasuk binatang menyusui. Sebagaimana jenis binatang lainnya, binatang-binatang tersebut memerlukan air untuk
keperluan hidupnya. Berbagai tumbuhan seperti padi, jagung, tumbuhan, ataupun bunga juga memerlukan air. Jadi, binatang, tumbuhan, dan manug sangat memerlukan air."
c. Kausar (sebab akibat), yaitu paragraf yang dikembangkan dengan cara
mengawali/menempatkan fakta sebagai sebab, kemudian menempatkan kesimpulan sebagai akibatnya, atak sebaliknya.
Contoh pola Kausal (sebab akibat):
"Kegagalan ginjal disebabkan oleh merosotnya fungsi ginjal akibat peningkatan kepekaan serum kreatinin yang disertai berkurangnya urine. Ini berlangsung spontan dan cepat. Tak heran jika
penderita gagal ginjal harus berpacu dengan waktu demi menyelamatkan diri."
2. Paragraf Deduktif (Umum-Khusus)
Paragraf Deduktif (Umum-Khusus), yaitu paragraf yang dimulai dengan menyebutkan pernyataan umum yang berupa kalimat utama, kemudian diikuti oleh pernyataan khusus yang berupa kalimat penjelasan. Jadi, paragraf deduktif yaitu parangraf
yang menempatkan gagasan di awal paragraf.
Contoh paragraf deduktif:
"Program tertib lalu lintas menjadin keselamatan pengguna jalan. Dengan mematuhi ketertiban lalu lintas, setiap pengguna jalan merasa nyaman. Resiko
kecelakaan pengguna jalan relatif lebih rendah. Polisi pengatur lalu lintas pun tidak harus dipusingkan oleh pengguna jalan yang sering melanggar aturan.
Sekian.