Suku Baduy Dalam Memiliki 3 Kampung Yang Berdiri Secara Terpisah, Yaitu Kampung Cibeo, Kampung Cikeusik, Dan Kampung Cikertawana. Pada Umumnya, Wisatawan Yang Berkunjung Ke Baduy Dalam Lebih Memilih Untuk Bermalam Di Kampung Cibeo. Dikarenakan Di Kampung Ini Lebih Terbuka Bagi Wisatawan Yang Datang. Walaupun Masih Tetap Berpegang Teguh Dengan Larangan Adat Yang Dilarang Mengambil Foto, Serta Dilarang Menggunakan Bahan Kimia Pada Saat Mandi. Berikut 10 Fakta Yang Belum Banyak Di Ketahui Tentang Suku Baduy Dalam.
10. Cita-Cita Sederhana
Cita-Cita Orang Tua Terhadap Anak-Anak Suku Baduy Dalam Adalah Bisa Membantu Orang Tua Berladang. Itu Adalah Cita-Cita Yang Sangat Sederhana Jika Didengar Oleh Telinga Orang Moderen Seperti Sekarang, Namun Justru Di Situlah Kearifan Lokal Mereka. Hal-Hal Yang Menurut Kita Sepele, Dan Prinsip Hidup Mereka Yang Sederhana Membuat Hidup Lebih Bahagia Dan Tenang.
9. Kebahagian Yang Sederhana
Tidak Banyak Aktivitas Yang Bisa Dilakukan Suku Baduy Dalam Pada Malam Hari Karena Keterbatasan Cahaya. Biasanya Alat Musik Seperti Kecapi Akan Menemani Malam Sambil Mengobrol Dengan Tetangga, Dengan Cara Seperti Ini, Suku Baduy Dalam Sudah Bahagia.
8. Menggunakan Perabotan Tradisional
Pelarangan Menggunakan Gelas Serta Piring Sebagai Tempat Untuk Menyimpan Air Dan Alas Untuk Makan Tidak Membuat Suku Baduy Dalam Kehilangan Akal. Dibekali Sumber Daya Alam Yang Banyak, Suku Baduy Dalam Membuat Gelas Serta Tadah Air Minum Yang Terbuat Dari Bambu Panjang. Aroma Khas Dari Bambu Akan Keluar Pada Saat Kita Menyeduh Kopi Panas Di Dalam Cangkir Bambu Ini Yang Membuat Rasa Kopi Menjadi Berbeda.
7. Perjodohan Masih Berlaku
Sebuah Hal Yang Tidak Lazim Dilakukan Pada Zaman Sekarang Namun Masih Berlaku Di Suku Baduy Dalam. Seorang Gadis Yang Sudah Berumur 14 Tahun Akan Dijodohkan Dengan Laki-Laki Yang Berasal Dari Suku Baduy Dalam. Selama Masa Penjodohan, Orang Tua Dari Laki-Laki Baduy Dalam Bebas Memilih Wanita Baduy Dalam Yang Disukainya. Namun Jika Belum Menemukan Pilihan Yang Cocok, Laki-Laki Maupun Perempuan Harus Menuruti Pilihan Sang Orang Tua Ataupun Pilihan Yang Diberikan Oleh Seorang Pu’un. Kalau di Baduy Luar bisa memilih sendiri, terus bisa cerai, kalau di Baduy Dalam kan dijodohin gitu, terus tidak bisa cerai.
6. Larangan Berkunjung Selama 3 Bulan
Walaupun Tidak Menganut Agama Islam, Warga Baduy Dalam Menjalankan Tradisi Kawalu. Kawalu Adalah Puasa Yang Dijalankan Oleh Warga Baduy Dalam Yang Dirayakan Tiga Kali Selama Tiga Bulan. Pada Puasa Ini Warga Baduy Dalam Berdoa Kepada Tuhan Agar Negara Ini Diberikan Rasa Aman, Damai, Dan Sejahtera. Oleh Karena Itu Pada Saat Tradisi Kawalu Dijalankan, Para Pengunjung Dilarang Masuk Ke Baduy Dalam. Apabila Ada Kepentingan, Biasanya Pengunjung Hanya Diperbolehkan Berkunjung Sampai Baduy Luar Namun Tidak Diperbolehkan Menginap.
5. Pu’un, Layaknya Presiden Di Kampung Baduy Dalam
Setiap Suku Yang Tinggal Di Indonesia Pasti Memiliki Kepala Adat Yang Berfungsi Mengatur Warganya. Begitu Juga Suku Baduy Dalam Yang Memiliki Kepala Adat Yang Biasa Dipanggil Pu’un. Pu’un Adalah Orang Yang Memiliki Kelebihan Yang Berbeda Dibanding Warga Biasa. Tugas Dari Pu’un Yaitu Menentukan Masa Tanam Dan Panen. Menerapkan Hukum Adat Kepada Warganya Dan Mengobati Yang Sakit. Hanya Orang-Orang Yang Memiliki Kepentingan Khusus Yang Bisa Bertemu Pu’un.
4. Ayam Merupakan Makananan Mewah
Tidak Seperti Masyarakat Pada Umumnya Yang Selalu Menyediakan Menu Ayam Pada Setiap Makanan Yang Disajikan, Hal Itu Sangat Berbeda Dengan Suku Baduy Dalam. Walaupun Kita Bisa Menemukan Ayam Berkeliaran Bebas Di Kampung, Bukan Berarti Ayam Bisa Menjadi Makanan Sehari-Hari. Suku Baduy Dalam Hanya Menyantap Hidangan Ayam Setidaknya 1 Bulan Sekali Atau Hanya Pada Saat Upacara-Upacara Besar, Seperti Pernikahan Dan Kelahiran.
3. Gemar Bergotong Royong
Salah Satu Ciri Khas Dari Orang Indonesia Adalah Bergotong-Royong. Tapi Sifat Ini Ternyata Sudah Ada Dan Selalu Diterapkan Oleh Suku Baduy Dalam, Pada Saat Mereka Harus Berpindah Tempat Dari Satu Wilayah Ke Wilayah Lain. Sebagai Suku Nomaden Atau Tidak Memiliki Tempat Tetap Dan Menganut Sistem Ladang Terbuka, Membuat Suku Baduy Dalam Hidup Saling Membantu. Hal Ini Dapat Dilihat Pada Saat Membangun Atau Memindahkan Rumah Warga Baduy Dalam Secara Bersama-Sama Ke Tempat Yang Baru Dimana Lahannya Memiliki Tanah Yang Lebih Subur.
2. Kekayaan Tidak Dilihat Dari Bentuk Rumah
Tidak Seperti Orang Yang Tinggal Di Kota Pada Umumnya Yang Memiliki Rumah Besar Selalu Identik Dengan Orang Kaya, Berpangkat Tinggi, Dan Dipandang Banyak Orang. Lain Halnya Dengan Suku Baduy Dalam Yang Bentuk Rumahnya Hampir Serupa Satu Sama Lainnya. Yang Membedakan Status Kekayaan Mereka Adalah Tembikar Yang Dibuat Dari Kuningan Yang Disimpan Di Dalam Rumah. Semakin Banyak Tembikar Yang Disimpan, Menandakan Status Keluarga Tersebut Semakin Tinggi Dan Dipandang Orang.
1. Suku Yang Hemat Dan Gemar Berjalan Kaki
Adanya Larangan Menggunakan Kendaraan Seperti Motor Atau Pun Mobil, Tidak Membuat Suku Baduy Dalam Merasa Terasing Dari Dunia Luar. Suku Baduy Dalam Selalu Berjalan Kaki Apabila Mengunjungi Kerabatnya Yang Tinggal Di Kota Besar Untuk Bertamu Maupun Berjualan Hasil Ladang Dan Kerajinan Tangan Khas Suku Baduy Dalam.
Itulah 10 fakta suku baduy dalah, semoga bisa menjadi ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk kita.